Langsung ke konten utama

Laporan Tutorial Sains Dasar Kimia NANOTEKNOLOGI DAN ENERGI



NANOTEKNOLOGI DAN ENERGI
(Laporan Tutorial Sains Dasar Kimia)




Oleh
Hanifah Atiya Budianto
1417051063


Tanggal Tutorial : 17 Desember 2014
Nama Tutor  : Deborah Jovita








JURUSAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014







I.                   PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Teknologi bukanlah sesuatu hal yang baru dalam kehidupan masyarakat dunia. Bahkan, teknologi sudah menjadi hal yang sangat vital untuk kelangsungan hidup manusia. Perkembangan teknologi di berbagai bidang sangat memudahkan untuk melakukan berbagai hal dan memberikan banyak keuntungan. Hal inilah yang menyebabkan eksplorasi dan pengembangan di bidang teknologi sedang menjadi pusat perhatian dunia.
Perkembangan zaman yang sangat pesat menghasilkan teknologi yang semakin tinggi pula dan para ahli fisika, biologi, kimia dan lainnya berlomba-lomba untuk menciptakan teknologi yang semakin tinggi, tepat guna dan bebas polusi. Dengan ditemukannya teknologi nano tanpa disadari kita sudah berada didepan revolusi iptek yang akan membawah dampak yang sangat berpengaruh dalam segala aspek kehidupan manusia.
Nanoteknologi memiliki wilayah dan dampak aplikasi yang luas mulai dari bidang material, transportasi, ruang angkasa,  kedokteran, lingkungan, IT sampai energi. Istilah nanoteknologi pertama kali dipopulerkan peneliti Jepang Norio Taniguchi pada tahun 1974 lalu. Nanoteknologi adalah teknologi yang mampu mengerjakan dengan ketepatan lebih kecil dari satu mikrometer.
Nanoteknologi dapat mengubah suatu bahan atau material yang tidak berguna dengan menyusun kembali susunan unsusr-unsurnya. Mengingat dasyatnya dampak yang akan dihasilkan oleh teknologi nan pada masa mendatang maka perlu untuk dibahas apa sebenarnya nanoteknologi, apa kelebihan dibandingkan teknologi konvensianal, bagaimanana penerapannya dan bagaimana prospeknya untuk masa depan.

1.2.       Tujuan
Untuk mengetahui apa sebenarnya nano teknologi, perkembangan yang ada, juga agar dapat mempersiapkan diri pada revolusi iptek yang akan terjadi.






II.                HASIL DISKUSI
2.1.  Apa yang dimaksud Nanoteknologi dan jelaskan.
Pertama kali konsep nanoteknologi diperkenalkan oleh Richard Feynman pada sebuah pidato ilmiah yang diselenggarakan oleh American PhysicalSociety di Caltech (California Institute of Technology). Ilmuwan yang terkenal dalam konsep nanoteknologi adalah K.E. Drexler. Drexler mengembangkan nanoteknologi molekular dengan meniru apa yang terjadi pada sel. Hukum ini selanjutnya disebut Drexlerian Nanoteknologi dengan idenya yang disebut assembler.
Nanoteknologi adalah sebuah cabang ilmu yang berfokus pada materi-materi pada ukuran antara 1 hingga 100 nanometer (1 nm = 10 -9 meter ). Pada dasarnya, nanoteknologi adalah perluasan ilmu-ilmu yang ada ke skala nano. Salah satu aspek skala nano yang terpenting adalah bahwa semakin benda menjadi kecil, semakin besar nisbahnya antara luas permukaan dengan volume. Sedikit saja susunan struktur atomnya diubah, karakteristik suatu benda bisa berubah drastis. Inilah konsep utama dalam nanoteknologi.
Nanoteknologi adalah bidang yang sangat multidisiplin, menggambar dari sejumlah bidang seperti fisika terapan, ilmu material, antarmuka dan koloid sains, fisika perangkat, kimia supramolekul, replikasi diri mesin dan robotika, teknik kimia, teknik mesin, rekayasa biologi, dan listrik rekayasa. Penerapan nanoteknologi di bidang sains sangat dibutuhkan sekali.
Seiring berkembangnya pengetahuan nanoteknologi mengalami banyak perkembangan, yaitu Nanokomposit, Nanokristal, Nanopartikel, Bahan Nanostruktur, Nanotubes,  Nanokatalis, Nanofilter.

2.2.       Perkembangan Nonoteknologi di Dunia
Nanoteknologi merupakan bidang kajian ilmu dan rekayasa material dalam ukuran nanometer (nanomaterial). Penelitian di bidang iptek nano telah menunjukkan terciptanya produk-produk baru dengan kinerja yang lebih baik. Hal tersebut secara signifikan telah meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan industri dan ekonomi dunia.
Persaingan antar negara untuk bisa menjadi leader dalam nanoteknologi pun semakin terasa. Sejak tahun 2001 sampai dengan 2013, Amerika telah mengucurkan dana besar (17,9 milyar USD) untuk pengembangan nanoteknologi melalui National Nanotechnology Initiative. Tahun 2014, Presiden Obama juga telah menganggarkan dana sebesar 1,7 milyar USD. Hal ini menunjukkan bahwa nanoteknologi telah menjadi program nasional di Amerika. Negara-negara di Eropa (Inggris, Jerman, Perancis, Rusia) dan Asia (Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Cina, Israel) juga telah mengeluarkan program serupa untuk mengakselerasi riset nanoteknologi di negaranya.
Nanoteknologi diyakini oleh dunia Internasional dapat memberikan solusi tepat terhadap permasalahan global yang dihadapi umat manusia seperti masalah Pangan, Energi, Air, dan Lingkungan. Nanoteknologi diyakini dapat menjadi jembatan mencapai target-target yang tercantum dalam Millenium Development Goals (MDGs) yang harus menampakkan hasil pada tahun 2015.
Untuk menggapai harapan-harapan tersebut, negara-negara di dunia telah meluncurkan program nasionalnya dalam rangka memfokuskan sumber daya mereka untuk pengembangan dan pemaanfaatan nanoteknologi dengan satu harapan peningkatan kesejahteraan dan daya saing negara mereka.
Pemerintah Amerika Serikat dan Uni Eropa berusaha menjadi yang terdepan dalam penelitian potensi dan aplikasi ilmu dan teknologi nano serta dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan. Untuk menjaga kepentingan politik, ekonomi dan teknologi mereka di abad globalisasi ini dan menjadi tempat terbaik bagi para ilmuwan untuk melaksanakan penelitiannya, mereka terlibat aktif menjalin kerjasama internasional. Sebagai indikator keberhasilan strategi mereka, program pendanaan penelitian dilakukan secara komprehensif (penelitian dasar, penelitian aplikatif, teknologi) dan berkelanjutan. Beberapa keluaran yang diharapkan dari kegiatan penelitian adalah publikasi ilmiah, pengajuan hak paten, dan pendirian perusahaan “start up”. Program penelitian teknologi nano meliputi kesehatan, elektronik, kimia, keamanan industri dan obat inovatif.
Pada tahun 2006, Komisi Eropa melakukan analisa berbasis indikator pada aspek pengembangan ekonomi teknologi nano. Bidang penelitian yang dilakukan antara lain aplikasi struktur; proses, penyimpanan, transmisi informasi; teknologi bio; aplikasi kimia, aplikasi sensor, riset jangka panjang dengan aplikasi generik dan instrumen serta peralatan. Salah satu maksud dari analisa tersebut adalah memberikan informasi tentang kontribusi teknologi nano terhadap tujuan-tujuan ekonomi dan sosial Uni Eropa yaitu kompetitif, pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja. Untuk dana penelitian oleh industri, Eropa berada di belakang Amerika Serikat dan Jepang. Wilayah pemasaran produk nano didominasi oleh Asia dan Pasifik, Amerika Serikat dan Eropa (Trenggono, 2009).

2.3.       Aplikasi Nanoteknologi dalam berbagai bidang
Berikut ini aplikasi atau pemanfaatan Nanoteknologi dalam berbagai bidang:
1.        Bidang Biologi: pengembangan ilmu genetika (rekayasa genetika), terapi pengobatan, alat-alat analisis, membunuh hama dan meningkatkan unsur hara.
2.        Bidang Energi: logam platina meruah yang dikenal sebagai material inert, Photovoltaics, Reduksi fotokatalitik, Fotokonversi, Sel Bahan, Baterai dan kapasitor super, Penyimpan hidrogen, Kabel daya (superconductors atau quantum conductors), Nanoelectronics, Robot berbasis nanoelectronics, Material super kuat dan ringan, Proses termokimia, Lampu nanotech, Pelapis nanomaterial, solar cell.
3.        Bidang Fisika: baterai dengan kapasitas super, pesawat luar angkasa, optik, unsur dalam roket yang menggunakan unsur nano dan juga dalam penggunaan satelit.
4.        Bidang Industri: pesawat ruang angkasa dari bahan komposit yang sangat ringan tetapi memiliki kekuatan seperti baja. mobil yang beratnya hanya 50 kilogram. Mantel hangat yang sangat tipis dan ringan, rekayasa material seperti komposit, polimer, keramik, supermagnet, cat nanopartikel untuk kendaraan, pigmen nano, tinta nano, teknis refraksi indeks. Nutrasetikal, fungisida, katalis pemroses makanan, sensor analis keamanan pangan,  Pelapis nano yang dapat dimakan yang dapat digunakan pada daging, keju, buah dan sayuran, permen, produk roti dan makanan cepat saji. Pengembangan kemasan pangan  menjadi lebih ringan, sifat mekanis dan termal yang lebih kuat, melepaskan bahan kimia yang memungkinkan seperti antimikroba, antioksidan, rasa, aroma, atau fragance, atau neutraceutical dalam skala nano kedalam makanan atau minuman untuk meningkatkan rasa atau aromanya dan memperpanjang masa simpan produk yang dikemas dengan meningkatkan fungsi hambatan (barrier) kemasan pangan  untuk mereduksi pertukaran gas dan kelembapan walaupun kemasannya sudah dibuka., serta paparan sinar uv,
5.        Bidang Kimia: katalis, pelapis, penyangga, nano membran, nano silica, nano tube, sel bahan bakar, industri obat-obatan, ukuran nano akan meningkatkan sifat kelarutan obat.
6.        Bidang Luar Angkasa: Carbon Nano-Tube (CNT).
7.        Bidang Matematika: kuantum mengirim data, chip yang mungil untuk menyimpan data dengan kapasitas tinggi.
8.        Bidang Teknologi Informasi: kuantum yang mampu mengirimkan data dengan kecepatan sangat tinggi, Superkomputer di masa depan tersusun dari Chip, meningkatkan kapasitas hardisk dan memori, semakin kecil dan bertambahnya fungsi telepon genggam, Computer kuantum.
9.        Bidang Teknologi Tahan Gempa: Nanoteknologi jadikan beton kokoh dan tahan gempa. Konstruksi bangunan menjadi dua kali lebih kokoh, tahan gempa, kedap air laut dengan ditemukannya bahan konstruksi nanosilika, suatu jenis mineral yang melimpah ruah di Indonesia dan diolah melalui teknologi nano. Dengan mencampur beton dengan 10 persen bahan nano-silica, kekuatan bertambah menjadi dua kali lipatnya.
10.    Elektronika: chips, prosesor komputer, memori komputer akan dirancang menggunakan nanodot (titik nano) berbasis nikel. Sensor dengan sensivitas yang tinggi, sensor kimia, magnet berkualitas tinggi, laser kuantum, Sensor pengamatan polusi(gas), katalis lingkungan, penangkap polutan, penanganan air limbah.
11.    Kesehatan: alat-alat bedah, kandungan kalsium dalam susu, memproduksi robot-robot mungil yang bisa berkeliaran dalam tubuh kita untuk membunuh virus-virus yang menyebabkan penyakit dan membersihkan saluran darah yang tersumbat, sistem perjalanan obat dalam tubuh manusia, mesin nano yang disuntikan ke dalam tubuh guna memperbaiki jaringan atau organ tubuh yang rusak, terapi kanker, biomarker, pengantar obat, pencitraan (MRI, IR), antibakteri, pelepasan obat yang terkontrol, proteksi UV Dalam kosmetik adanya sabun yang transparan yang disebut sunscreen transparan. Nanomaterial anti refleksi sebagai bahan optis seperti kaca atau kacamata.
12.    Militer: penginderaan malam hari (night vision) pada lempeng microchannel (microchannel plate-MCP) (Zuhal,2010).

2.4.       Kekurangan dan Kelebihan Nanoteknologi
Kekurangan Nanoteknologi diantaranya masih adanya radiasi yang ditimbulkan saaat penggunaan nanoteknologi dalam bidang energi. oleh sebab itu nanoteknologi belum diproduksi secara massal, memungkinkan dapat hilangnya pekerjaan bidang pertanian dan industri tradisional, menurunnya harga minyak bumi, memerlukan biaya yang banyak, bukan tidak mungkin teknologi ini dipakai untuk tujuan tidak baik contohnya pembuatan bom yang dirancang sedemikian rupa dengan ukuran superkecil dengan kemampuan daya ledak yang besar. Dalam bidang kesehatan, robot nano yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk mengahancurkan sel kanker  justru masuk ke dalam DNA tubuh, sehingga mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti mutasi gen atau semacamnya.
Kelebihan Nanoteknologi diantarannya semakin benda menjadi kecil, semakin besar nisbahnya antara luas permukaan dengan volume. Fenomena ini telah memungkinkan penciptaan bahan-bahan yang menarik serta penggunaan-penggunaan yang baru. dampak aplikasi yang luas mulai dari bidang material maju, transportasi, ruang angkasa,  kedokteran, lingkungan, IT sampai energi.
2.5.       Peluang dan Potensi Nanoteknologi di Indonesia
Di Indonesia, teknologi nano sendiri baru berkembang sekitar 1995. Pengembangan nanoteknologi di Indonesia tidak kalah gaungnya. Diakui bersama bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam baik berupa berbagai mineral alam sebagai bahan baku pembuatan produk (nanomaterial) dan sumber energi serta keragaman hayati flora dan fauna dalam jumlah yang luar biasa. Sejak didirikannya Masyarakat Nano Indonesia (MNI) tahun 2005, penelitian dan pengembangan (litbang) nanoteknologi kian gencar dilakukan oleh peneliti/perekayasa baik di lembaga riset maupun universitas. Dukungan pemerintah mengalir dengan dikeluarkannya Roadmap Pengembangan Industri Berbasis Nanoteknologi oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tahun 2008. Bidang material maju yang mayoritas berbasis nanoteknologi juga menjadi salah satu bidang fokus dalam Agenda Riset Nasional (ARN) Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek). Hasil survei terhadap industri juga menunjukkan bahwa 20.3% industri di Indonesia sudah menerapkan nanoteknologi, meskipun hampir 89% bahan bakunya masih impor. Kondisi di atas menunjukkan bahwa Indonesia memiliki peluang dan potensi baik secara sumber daya manusia maupun stackholder untuk melakukan pengembangan nanoteknologi untuk mengatasi permasalahan di masyarakat (Anonim, 2007).
Namun demikian perkembangan nanoteknologi khususnya di Indonesia sampai saat ini masih sangat tertinggal dibandingkan dengan negara-negara maju. Salah satu faktor yang menyebabkan permasalahan ini adalah kurangnya pengetahuan mengenai nanoteknologi beserta aplikasinya di kalangan masyarakat. Padahal kalau dilihat dari aplikasi nano teknologi sedemikian luasnya akan memberikan peluang kepada kita untuk mengembangkannya di semua bidang kehidupan.
Indonesia memilki sumber daya alam (SDA) melimpah dan sumber daya manusia (SDM) yang cukup besar, namun pemanfaatan potensinya belum tersentuh iptek nano secara menyeluruh dan terpadu. Penguasaan iptek nano memberikan peluang untuk meningkatkan nilai tambah SDA dan SDM Indonesia,sehingga menjadi bangsa yang mandiri, berdaya saing tinggi dan sejahtera.
Pemanfaatan sumber daya alam tersebut baru berupa eksploitasi dengan kuantitas yang besar dan belum  banyak diolah sehingga masih bernilai sangat rendah (misalkan mineral pasir besi,  Kuarsa, tembaga, emas dll). Dilain sisi, letak geografis dan jumlah penduduk yang sangat besar, menjadikan Indonesia menjadi pasar perekonomian yang menjanjikan. Oleh karena itu, pengembangan nanoteknologi harus dapat diarahkan untuk mengelola dan memberikan penambahan nilai secara signifikan bagi sumber daya alam Indonesia sehingga meningkatkan daya saing bangsa. Arah pengembangan nanoteknologi ini kelak akan menjadi back bone pembangunan nasional kita.
Beberapa fokus pengembangan nanoteknologi yang perlu dilakukan berdasarkan potensi yang dimiliki adalah: pemanfaatan nanoteknologi untuk pembuatan nanomaterial yang ditargetkan untuk pensuplai bahan baku produk nano untuk aplikasi di bidang TI, transportasi, elektronik, dll., pemanfaatan nano-bioteknologi yang ditargetkan untuk peningkatan hasil pangan dan pertanian, pemanfaatan nanoteknologi di bidang farmasi dan kesehatan yang ditargetkan untuk peningkatan kualitas obat Indonesia, dan pemanfaatan nanoteknologi untuk pemenuhan dan konservasi energi nasional.
Penelitian dan pengembangan nanoteknologi di Indonesia sudah dimulai di beberapa lembaga riset (LIPI, BATAN, BPPT, LAPAN, MRC, dll) atau universitas (ITB, UI, ITS, Unand, UGM, dll). Oleh karena itu, perhatian dan intensitas penelitian nanoteknologi di Indonesia harus segera ditingkatkan, mengingat negara-negara lain juga belum lama merintisnya dan peluang serta potensi yang sangat besar yang dimiliki Indonesia. Kehilangan momen hanya menempatkan bangsa Indonesia di papan bawah persaingan dunia di masa mendatang. Untuk mengusung isu nanoteknologi ini diperlukan kerjasama yang erat dari semua kalangan baik industri, pemerintah, dan akademisi. Prospek nanoteknologi akan semakin cerah jika kolaborasi tersebut berjalan harmonis. Berawal dari ini, permasalahan bangsa diharapkan dapat terselesaikan sekaligus meningkatkan derajat bangsa di percaturan Internasional (Rochman, 2007).




III.             KESIMPULAN
Berdasarkan hasil diskusi yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa pernyataan yaitu sebgai berikut :
1.      Nanoteknologi merupakan ilmu dan rekayasa dalam penciptaan material, struktur fungsional, maupun piranti dalam sekala nanometer.
2.      Konsep utama dalam nanoteknologi adalah sedikit saja susunan struktur atomnya diubah, karakteristik suatu benda bisa berubah drastis.
3.      Manfaat nanoteknologi sudah di aplikasikan ke seluruh bidang di dunia yang memepermudah perkerjaan manusia, sangat banyak di berbagai bidang seperti bidang kesehatan, industri, luar angkasa, teknologi informasi, dan kosmetik.
4.      Meskipun nanoteknologi memiliki banyak manfaat namun nanoteknologi juga memberi dampak negatif seperti pembuatan bom yang dirancang sedemikian rupa dengan ukuran superkecil dengan kemampuan daya ledak yang besar dan lain sebagainya.
5.      Indonesia dengan sumber daya alam yang melimpah dan beraneka ragam dapat menjadi pemasok bahan baku nanopartikel.




                                                DAFTAR PUSTAKA                        
Anonim. 2007. Indonesia Potensial Material Nano. http://www.antaranews.com. Diakses pada tanggal 22 Desember 2014 pukul 23.39.
Challoner,Jack.2003. Jendela Iptek Energi. PT. Balai Pustaka. Jakarta.
Rochman, Nurul Taufiqu. 2007. Prospek Nanoteknologi di Tanah Air.Pusat Penelitian Fisika-LIPI.Pati.
Trenggono, Adhitya. 2009. Ilmu Dan Teknologi Nano untuk Pembangunan Indonesia. http://Ppimarseille.Files.Wordpress.Com. Diakses Pada Tanggal 20 Desember 2014 Pukul 22.54.
Winarno, F.G dan Fernandez, I.E. 2010. Nanoteknologi bagi Industri Pangan dan Kemasan. M-BRIO PRESS. Bogor.
Yohanes, Surya. 2004. Nano Teknologi :Teknologi Terkini Menyambut Masa Depan. PT. Bina Sumber Daya MIPA. Jakarta.
Zuhal. 2010. Knowledge and Innovation Plat Form  Kekuatan Daya Saing. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hasil Seleksi SNMPTN 2014 (SMA Negeri 9 Bandar Lampung)

Alhamdulillah terimakasih Ya Allah engkau telah mendengar doa kami. Selamat untuk teman-teman yang telah diterima di PTN melalui SNMPTN, untuk yang belum diterima semangat SBMPTN dan tes-tes yang lainnya ^^. No. No. Pendaftaran Nama Siswa Jurusan/Kelas PTN Program Studi 1. 4140415229 ADE IRFAN RIVAI KURNIA IPS/XII IPS 2 UNIVERSITAS LAMPUNG HUKUM 2. 4140257856 ADE LIFIA MUTIARA SARI IPA/XII IPA 1 UNIVERSITAS LAMPUNG TEKNIK SIPIL 3. 4140168584 ADI ARIEF HAVINANDO IPS/XII IPS 1 UNIVERSITAS PADJADJARAN ILMU HUKUM 4. 4140469005 ADILA AYU VERLINA IPA/XII IPA 5 UNIVERSITAS LAMPUNG PEND. FISIKA 5. 4140588476 AGIESKA AMALLIA IPA/XII IPA 1 / SCI UNIVERSITAS LAMPUNG PEND. KEDOKTERAN 6. 4140648408 AGNES RACHMAHWATI IPS/XII IPS 2 UNIVERSITAS LAMPUNG ILMU KOMUNIKASI 7. 4140428719 AGRO NIAGO UTOMO IPS/XII IPS 1 UNIVERSITAS LAMPUNG AKUNTANSI 8. 4140463787 AHMAD GHOZALI IPS/XII IPS 1 UNIVERSITAS GADJAH MADA ILMU SOSIATRI/PEMB. S...

Membuat Lembar Kerja Portrait dan Landscape dalam satu file di Word

Ada cara mudah menyisipkan lembar kerja landscape pada portrait di word. Jadi dalam satu lembar kerja microsoft word terdapat dua bentuk orientation layout, portrait dan landscape. Permasalahan ini sering kita jumpai ketika membuat sebuah surat dan pada lembar selanjutnya membuat tabel dengan layout landscape karena tabel yang akan dibuat berbentuk lebar. Tips membuat lembar kerja portrait dan landscape dalam satu file di microsoft word dengan mudah dan cepat : Letakkan kursor pada halaman yang yang akan dibuat layout landscape atau potrait. Pilih Page setup Landscape (orientation) Apply to, klik This point foward (berlaku untuk halaman selanjutnya juga) klik OK. Maka pada lembar yang diletakkan kursor tadi akan berbentuk melintang atau landscape. Jika hanya ingin menyisipkan lembar kerja landscape pada halaman yang anda pilih, maka Apply to klik this section.  Demikian tutorial membuat halaman landscape dan portrait pada dokumen microsoft word 2007, ...

Peribahasa

     Peribahasa: suatu kiasan bahasa yang berupa kalimat atau kelompok kata yang bersifat padat, ringkas dan berisi tentang norma, nilai, nasihat, perbandingan, perumpamaan, prinsip dan aturan tingkah laku. Ex : -        Di mana bumi dipijak di sana langit di junjung, artinya : jika kita pergi ke tempat lain kita harus menyesuaikan, menghormati dan toleransi dengan budaya setempat. -        Tiada rotan akar pun jadi, artinya : tidak ada yang bagus pun yang jelek juga tidak apa-apa. -        Buah yang manis biasanya berulat, artinya : kata-kata yang manis biasanya dapat menyesatkan atau menjerumuskan. -        Tak ada gading yang tak akan retak, artinya : Tidak ada satu pun yang sempurna, semua pasti akan ada saja cacatnya